Setiap orang punya konsep sendiri tentang bagaimana kehidupan yang bermakna itu. Perbedaan ini di-latar-belakangi oleh perbedaan idiologi dan pandangan hidup masing-masing orang. Seperti apakah kehidupan yang bermakna itu di dalam bayanganmu? Silakan tulis dalam komentar atau email.
Bagiku, hidup akan terasa indah dan bermakna saat aku bisa menjalani hidup dalam kesempurnaan. Seperti Apa kesempurnaan hidup yang kumaksud itu?
Aku tahu bahwa hidupku tidak hanya di dunia, tetapi juga akhirat. Mungkin aku bisa saja melupakan soal akhirat itu, tapi aku tak boleh begitu, karena aku tahu bahwa pada akhirnya aku akan menjumpainya juga. Sejauh apapun aku berlari menjauhinya, aku pasti akan menemuinya.
Dunia adalah tempat yang keras. Karena itulah, dunia tidak tampak sebagai tempat yang tepat bagiku untuk menetap. Mungkin hal ini berlaku juga bagi semua orang, karena itulah, Alloh SWT memilih akhirat (surga) sebagai tempat untuk menetap bagi semua orang, karena surga adalah tempat yang baik.
Setelah aku tahu tentang itu, aku pun harus berani dan ikhlas untuk menempuh jalan ke sana. Shirratul Mustaqim atau Jalan yang Lurus adalah satu satunya jalan yang harus kutempuh. Tentu tidak mudah untuk menempuhnya, karena pada jalan itu setan telah membuat cabang atau tikungan pada setiap sisinya. Tikungan itu berbentuk rayuan atau godaan yang sering kita alami sehari-hari, mulai dari soal pekerjaan, pergaulan, bahkan sampai soal ibadah sekalipun. Dari sinilah, aku harus tahu bagaimana seharusnya aku menjalani hidupku, yaitu dengan menentukan pekerjaan apa yang aku tekuni, dengan siapa aku harus bergaul, bagaimana seharusnya aku berpikir, merasa, berbuat, berkata... Semua itu adalah bagian dari Jalan yang Lurus itu.
Dengan analogi itu, tentu aku harus hidup dalam nuansa ibadah, kaya ilmu, dan berakhlak baik. Tapi semua itu tampak begitu berat. Kapan dan dari mana harus aku memulai perjalanan ini? Pertanyaan bodoh. Perjalanan hidupku telah dimulai sejak aku lahir ke dunia dan berakhir setelah aku menghembuskan nafas yang terakhir.
Bagaimana bila hidupku telah berakhir, sedangkan aku tak sempat menempuh jalan itu? Apakah ada kesempatan kedua, ketiga...? Wahai Tuhanku, ampunilah hamba-Mu yang lalai ini. Aku tak sanggup bila harus menempati neraka-Mu walau hanya sekejap mata. Namun, perjalanan ini begitu melelahkan. Aku tak punya daya apapun, Engkaulah harapanku, tujuanku. Tolonglah aku. Aku pun terus berharap pada-Mu agar hidupku tak berakhir sia sia. Semoga aku termasuk hamba-Mu yang beruntung. Aamiin.
kehidupan yang bermakna
Kamis, 10 Juni 2010
KEHIDUPAN YANG BERMAKNA
Hidup akan terasa indah saat kita hidup dalam nuansa yang kita bayangkan, walaupun kita takkan pernah tahu apakah kehidupan yang kita bayangkan itu akan membawa kebahagiaan atau sebaliknya, karena hidup selalu terbuka terhadap segala kemungkinan.
Langganan:
Postingan (Atom)
